Cara Mengganti Oli Dengan Beda Merk
Hai sobat Bang Sat, selamat bertemu lagi..
kali ini Bang Sat mau bahas soal mengganti oli.. nah, kenapa emangnya dengan oli?
Sebelum membahas ke sana, Bang Sat mau nanya nih.., ada yang tahu fungsinya oli??
Fungsi Oli pada mesin Mobil/ Motor
Sekarang, kita kembali ke judul, yang hingga kini masih banyak menjadi pertanyaan pemilik kendaraan. Yakni, apa efeknya jika sering gonta-ganti oli kendaraan?
nah, nah, nah..,
pernah ada yang bilang kalau sering gonta ganti oli yang berbeda merk akan merusak mesin kendaraan kita..
kalau kata Bang Satria sih statmen tersebut bisa benar dan bisa juga tidak.. *kok gitu?
Kuncinya adalah : pengetahuan dan teknik penggantian oli
ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam mengganti oli, diantaranya :
A. Bahan Dasar
Berdasarkan bahan dasarnya, oli terbagi atas 3 tipe
1.Mineral
2.Synthetic blend (Semi Sintetik)
3. Full Synthetic
Oli mineral cocok untuk motor keluaran tahun lama karena clearance atau celah-celah mesinnya lebih renggang, lain halnya dengan oli semi sintetik yang lebih cocok untuk motor-motor keluaran tahun terbaru, sedangkan oli full sintetik lebih cocok pada motor high performance, multi silinder, multi klep dan berkompresi tinggi atau motor yang digunakan untuk keperluan kompetisi (balap), sebenarnya motor harian tidak haram menggunakan oli full sintetik hanya saja akan menjadi mubazir karena dari segi ekonomis oli yang benar-benar full sintetik harga per liternya bisa bikin nangis mewek mencapai 150rb sd 250rb bahkan lebih, mending beli bensin dapet berliter-liter he..he.. bisa jalan sampe jauuuuuhhhhh……
B. Kode – kode dan sertifikasi pada kemasan Oli
Kalau kita baca dan perhatikan pada kemasan Oli ada tulisan kode huruf dan angka misalnya seperti ini : (10W-40 API service SL / JASO MA2). Kalau brader baca tulisan tersebut gak usah bingung apa maksudnya, kode – kode tersebut merupakan “sertifikat” dan keterangan yang diberikan oleh perusahaan pembuat oli tersebut, Sertifikat terhadap kualitas oli secara internasional beragam, namun yang umumnya sering dipakai sebagai standar oli di dunia adalah API dan JASO. Lalu apakah API dan JASO itu?
1. API (American Petroleum Institute)
Adalah lembaga yang mengetes dan memeriksa kualitas oli yang dipakai di negara-negara eropa dan amerika. Umumnya standar API sudah dimiliki oleh hampir seluruh merek oli.
API Service biasanya menggunakan inisial S = untuk bensin dan C = untuk solar. Adapun huruf yang mengikuti di belakangnya merupakan tingkatan (grade) dari oli tersebut.
Contoh:
Bensin = SA, SB, SC, SD, SE, SF, SG, SH, SJ, SL
Solar = CA, CB, CF, CH, CH4
Semakin jauh abjad yang mengikutinya, semakin bagus kualitas oli tersebut dan telah memenuhi syarat oli sebelumnya. Dengan kata lain kendaraan yang dianjurkan menggunakan oli dengan grade SH dapat menggunakan oli grade SL. Tetapi tidak sebaliknya karena akan ada efek samping seperti mudah oli menguap, terlalu cepat minta diganti, mudah berubah warna dll.
Berikut grade yang ada di pasaran (untuk bensin):
API Service SL: untuk kendaraan tahun 2001
API Service SJ: untuk kendaraan tahun 1996
API Service SH: untuk kendaraan tahun 1996
API Service SG: untuk kendaraan tahun 1993
2. JASO (Japanese Automotive Standar Association)
adalah lembaga di jepang yang mengecek dan menguji kualitas oli untuk kendaraan di negaranya (timbul pertanyaan kok jepang ngeluarin standar oli sendiri?) itu karena karakteristik mesin dan kendaraan buatan eropa dengan kendaraan buatan jepang berbeda. Motor-motor buatan jepang umumnya menggunakan kopling basah sedangkan kendaraan buatan eropa menganut sistem kopling kering yang artinya tidak terendam oli sehingga kendaraan buatan eropa cukup dengan sertifikasi API sedangkan kendaraan buatan jepang selain sertifikasi API wajib memiliki sertifikasi JASO.
JASO MA adalah kode untuk menunjukkan bahwa oli tersebut sangat cocok untuk motor berkopling basah (terendam oli) dan umumnya semua motor yang masuk ke indonesia menganut sistem kopling basah jadi saya sarankan pilih oli HARUS punya sertifikasi ini, kalau gak ada kode ini mendingan jangan pilih oli tersebut, karena akan beresiko kanvas kopling motor sobat cepat aus dan selip bahkan gosong. Sedangkan kode di belakang JASO menunjukkan kualitas sertifikat. Yang paling tinggi adalah JASO MA2 jadi klo bisa pilih yang kode MA nya paling tinggi. Khusus untuk motor matic pilih yang ada kode JASO MB karena tipe mesinnya berbeda.
C. Kekentalan/ Viskositas Oli
Kekentalan oli berkaitan dengan kemampuan bekerja oli pada suhu yang ekstrim, oli yang baik adalah oli yang mempunyai kekentalan stabil/ memiliki daya tahan terhadap suhu rendah (dingin) dan suhu tinggi (panas), kemampuan ini akan sangat mendukung fungsi oli di atas.
Tingkat daya tahan oli terhadap suhu ini dinyatakan dalam Society of Automotive Engineers (SAE), misalnya pada kemasan tertulis SAE 5W-40 ini berarti tanda 5W (Winter) bahwa pada suhu rendah (dingin) oli akan tetap memiliki kekentalan 5 dan pada suhu tinggi (panas) oli akan berada pada tingkat kekentalan 40, begitu pula dengan kode 15W-50 maka pada suhu terendah oli akan memiliki derajat kekentalan sebesar 15 dan pada suhu tertinggi oli memiliki tingkat kekentalan 50. Semakin kecil jarak kekentalan oli maka semakin baik kualitas oli tersebut misalnya SAE 5W-30 akan lebih baik dari kode SAE 5W-40.
Semakin rendah suhu udara di luar (tempat yang dingin) maka dibutuhkan oli yang lebih encer atau dengan kode 5W, seperti negara dingin perancis biasanya memakai oli dengan kode 5W. Semakin panas cuaca/ suhu udara di luar maka dibutuhkan oli dengan tingkat kekentalan yang lebih tinggi, seperti Indonesia akan lebih baik untuk menggunakan kode SAE 15W-30.
Pemakaian kekentalan yang tidak sesuai dengan suhu suatu negara akan menyebabkan oli tidak bisa bekerja, misalnya Indonesia menggunakan kode SAE 5W-40 maka oli akan sangat encer sehingga tidak mampu melakukan tugas lumbrikasi dengan baik, begitu pula sebaliknya jika pada negara dengan cuaca ekstrim dingin menggunakan kode SAE 15W maka oli akan sangat kental pada saat udara dingin sehingga oli tidak dapat mengalir pada ruang-ruang antar komponen mesin.
Kode SAE yang cocok digunakan untuk beberapa negara dengan iklim yang berbeda:
SAE 5W-30 : digunakan untuk negara beriklim dingin seperti Perancis
SAE 10W-35 : digunakan untuk negara beriklim sedang seperti Australia
SAE 15W-30 sampai SAE 15W-50 : digunakan untuk negara dengan iklim panas seperti Indonesia
Setelah kita memperhatikan betul karekteristik dari oli sekarang kita maju ke : bagaimana cara mengganti oli yang benar
Sobat Bang Sat bisa gonta-ganti oli sesuka hati namun yang perlu digaris bawahi adalah kondisi sisa oli dalam mesin mestinya harus benar benar bersih.
Prosedur pergantian oli dilakukan melalui flashing terlebih dahulu atau mengurasnya. Caranya adalah :
1. Menguras oli lama yang ada di motor = masukkan oli baru lalu hidupkan mesin biarkan tercampur dan buang *1 botol
2. Memasukkan oli baru ke dalam motor) lalu jalankan dengan jarak yang pendek (<500 km) kemudian kuras lagi = untuk memastikan oli yang lama sudah tidak ada lagi *1 botol
3. Memasukkan oli baru yang akan digunakan. *1 botol
Setidaknya membutuhkan 3 botol untuk melakukan proses tersebut... *ya lumayanlah daripada ntar lumanyun*
#Tambahan
kalau memungkinkan ganti filter oli dengan yang baru.. jika susah bisa dibersikan filternya
sudah paham kan sekarang? jadi berganti ganti oli bisa saja asalkan dengan pengetahuan teknik yang benar.. silahkan dicoba
yuk gasgasblarr
Sumur :
http://motormobile.net/more.php?id=715
otomotif.news.viva.co.id/news/read/684748-sering-gonta-ganti-merek-oli-mesin-adakah-efeknya
https://www.kaskus.co.id/thread/517e6877db9248f72800000c/jenis-jenis-oli-gan--kita-wajib-tau/
kali ini Bang Sat mau bahas soal mengganti oli.. nah, kenapa emangnya dengan oli?
Sebelum membahas ke sana, Bang Sat mau nanya nih.., ada yang tahu fungsinya oli??
Fungsi Oli pada mesin Mobil/ Motor
- Sebagai pelumas mesin (lubricating), oli sebagai pelumas akan bekerja untuk meminimalisasi gesekan-gesekan antar logam (komponen mesin) sehingga gerakan mesin menjadi halus/ sedikit hambatan, oli juga akan mencegah gesekan yang terlalu kasar antar komponen mesin yang bisa merusak bagian-bagian mesin.
- Sebagai pelindung mesin, oli tidak hanya melindungi mesin dari gesekan antar komponen dalam mesin akan tetapi juga melindungi mesin dari korosi (karat), fungsi oli di sini mencegah reaksi oksidasi pada komponen-komponen mesin dan menghilangkan reaksi kimiawi logam dengan panas saat pembakaran yang bisa menyebabkan korosi komponen.
- Sebagai pembersih, kotoran dapat masuk melalui sela-sela ring dan terjadi sisa pembakaran mesin yang menghasilkan kerak, kerak atau kotoran tersebut akan dilarutkan oleh oli (pelarut kotoran) atau bercampur dengan oli yang selanjutnya akan dibuang bersama oli saat pergantian oli mesin.
- Sebagai pendingin mesin, panas yang terjadi akibat pembakaran pada ruang bakar akan merambat ke dalam mesin, selain itu panas akibat gesekan antar komponen dalam mesin juga menambah suhu di dalam mesin. Oli sebagai pendingin akan mengalir pada permukaan komponen-komponen dalam mesin untuk selanjutnya membawa panas tersebut ke penampungan oli untuk selanjutnya panas akan dibuang bersama udara yang mengaliri tempat penampungan oli. Sebagai pendingin oli sangat berperan besar dalam menjaga komponen mobil dalam performa yang baik, panas yang terlalu tinggi (over heat) akan merusak komponen-komponen dalam mesin yang secara kimiawi dapat merusak ikatan logam dan secara fisikawi dapat menyebabkan pemuaian pada komponen mesin.
Sekarang, kita kembali ke judul, yang hingga kini masih banyak menjadi pertanyaan pemilik kendaraan. Yakni, apa efeknya jika sering gonta-ganti oli kendaraan?
nah, nah, nah..,
pernah ada yang bilang kalau sering gonta ganti oli yang berbeda merk akan merusak mesin kendaraan kita..
kalau kata Bang Satria sih statmen tersebut bisa benar dan bisa juga tidak.. *kok gitu?
Kuncinya adalah : pengetahuan dan teknik penggantian oli
ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam mengganti oli, diantaranya :
A. Bahan Dasar
Berdasarkan bahan dasarnya, oli terbagi atas 3 tipe
1.Mineral
2.Synthetic blend (Semi Sintetik)
3. Full Synthetic
Oli mineral cocok untuk motor keluaran tahun lama karena clearance atau celah-celah mesinnya lebih renggang, lain halnya dengan oli semi sintetik yang lebih cocok untuk motor-motor keluaran tahun terbaru, sedangkan oli full sintetik lebih cocok pada motor high performance, multi silinder, multi klep dan berkompresi tinggi atau motor yang digunakan untuk keperluan kompetisi (balap), sebenarnya motor harian tidak haram menggunakan oli full sintetik hanya saja akan menjadi mubazir karena dari segi ekonomis oli yang benar-benar full sintetik harga per liternya bisa bikin nangis mewek mencapai 150rb sd 250rb bahkan lebih, mending beli bensin dapet berliter-liter he..he.. bisa jalan sampe jauuuuuhhhhh……
B. Kode – kode dan sertifikasi pada kemasan Oli
Kalau kita baca dan perhatikan pada kemasan Oli ada tulisan kode huruf dan angka misalnya seperti ini : (10W-40 API service SL / JASO MA2). Kalau brader baca tulisan tersebut gak usah bingung apa maksudnya, kode – kode tersebut merupakan “sertifikat” dan keterangan yang diberikan oleh perusahaan pembuat oli tersebut, Sertifikat terhadap kualitas oli secara internasional beragam, namun yang umumnya sering dipakai sebagai standar oli di dunia adalah API dan JASO. Lalu apakah API dan JASO itu?
1. API (American Petroleum Institute)
Adalah lembaga yang mengetes dan memeriksa kualitas oli yang dipakai di negara-negara eropa dan amerika. Umumnya standar API sudah dimiliki oleh hampir seluruh merek oli.
API Service biasanya menggunakan inisial S = untuk bensin dan C = untuk solar. Adapun huruf yang mengikuti di belakangnya merupakan tingkatan (grade) dari oli tersebut.
Contoh:
Bensin = SA, SB, SC, SD, SE, SF, SG, SH, SJ, SL
Solar = CA, CB, CF, CH, CH4
Semakin jauh abjad yang mengikutinya, semakin bagus kualitas oli tersebut dan telah memenuhi syarat oli sebelumnya. Dengan kata lain kendaraan yang dianjurkan menggunakan oli dengan grade SH dapat menggunakan oli grade SL. Tetapi tidak sebaliknya karena akan ada efek samping seperti mudah oli menguap, terlalu cepat minta diganti, mudah berubah warna dll.
Berikut grade yang ada di pasaran (untuk bensin):
API Service SL: untuk kendaraan tahun 2001
API Service SJ: untuk kendaraan tahun 1996
API Service SH: untuk kendaraan tahun 1996
API Service SG: untuk kendaraan tahun 1993
2. JASO (Japanese Automotive Standar Association)
adalah lembaga di jepang yang mengecek dan menguji kualitas oli untuk kendaraan di negaranya (timbul pertanyaan kok jepang ngeluarin standar oli sendiri?) itu karena karakteristik mesin dan kendaraan buatan eropa dengan kendaraan buatan jepang berbeda. Motor-motor buatan jepang umumnya menggunakan kopling basah sedangkan kendaraan buatan eropa menganut sistem kopling kering yang artinya tidak terendam oli sehingga kendaraan buatan eropa cukup dengan sertifikasi API sedangkan kendaraan buatan jepang selain sertifikasi API wajib memiliki sertifikasi JASO.
JASO MA adalah kode untuk menunjukkan bahwa oli tersebut sangat cocok untuk motor berkopling basah (terendam oli) dan umumnya semua motor yang masuk ke indonesia menganut sistem kopling basah jadi saya sarankan pilih oli HARUS punya sertifikasi ini, kalau gak ada kode ini mendingan jangan pilih oli tersebut, karena akan beresiko kanvas kopling motor sobat cepat aus dan selip bahkan gosong. Sedangkan kode di belakang JASO menunjukkan kualitas sertifikat. Yang paling tinggi adalah JASO MA2 jadi klo bisa pilih yang kode MA nya paling tinggi. Khusus untuk motor matic pilih yang ada kode JASO MB karena tipe mesinnya berbeda.
C. Kekentalan/ Viskositas Oli
Kekentalan oli berkaitan dengan kemampuan bekerja oli pada suhu yang ekstrim, oli yang baik adalah oli yang mempunyai kekentalan stabil/ memiliki daya tahan terhadap suhu rendah (dingin) dan suhu tinggi (panas), kemampuan ini akan sangat mendukung fungsi oli di atas.
Tingkat daya tahan oli terhadap suhu ini dinyatakan dalam Society of Automotive Engineers (SAE), misalnya pada kemasan tertulis SAE 5W-40 ini berarti tanda 5W (Winter) bahwa pada suhu rendah (dingin) oli akan tetap memiliki kekentalan 5 dan pada suhu tinggi (panas) oli akan berada pada tingkat kekentalan 40, begitu pula dengan kode 15W-50 maka pada suhu terendah oli akan memiliki derajat kekentalan sebesar 15 dan pada suhu tertinggi oli memiliki tingkat kekentalan 50. Semakin kecil jarak kekentalan oli maka semakin baik kualitas oli tersebut misalnya SAE 5W-30 akan lebih baik dari kode SAE 5W-40.
Semakin rendah suhu udara di luar (tempat yang dingin) maka dibutuhkan oli yang lebih encer atau dengan kode 5W, seperti negara dingin perancis biasanya memakai oli dengan kode 5W. Semakin panas cuaca/ suhu udara di luar maka dibutuhkan oli dengan tingkat kekentalan yang lebih tinggi, seperti Indonesia akan lebih baik untuk menggunakan kode SAE 15W-30.
Pemakaian kekentalan yang tidak sesuai dengan suhu suatu negara akan menyebabkan oli tidak bisa bekerja, misalnya Indonesia menggunakan kode SAE 5W-40 maka oli akan sangat encer sehingga tidak mampu melakukan tugas lumbrikasi dengan baik, begitu pula sebaliknya jika pada negara dengan cuaca ekstrim dingin menggunakan kode SAE 15W maka oli akan sangat kental pada saat udara dingin sehingga oli tidak dapat mengalir pada ruang-ruang antar komponen mesin.
Kode SAE yang cocok digunakan untuk beberapa negara dengan iklim yang berbeda:
SAE 5W-30 : digunakan untuk negara beriklim dingin seperti Perancis
SAE 10W-35 : digunakan untuk negara beriklim sedang seperti Australia
SAE 15W-30 sampai SAE 15W-50 : digunakan untuk negara dengan iklim panas seperti Indonesia
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Setelah kita memperhatikan betul karekteristik dari oli sekarang kita maju ke : bagaimana cara mengganti oli yang benar
Sobat Bang Sat bisa gonta-ganti oli sesuka hati namun yang perlu digaris bawahi adalah kondisi sisa oli dalam mesin mestinya harus benar benar bersih.
Prosedur pergantian oli dilakukan melalui flashing terlebih dahulu atau mengurasnya. Caranya adalah :
1. Menguras oli lama yang ada di motor = masukkan oli baru lalu hidupkan mesin biarkan tercampur dan buang *1 botol
2. Memasukkan oli baru ke dalam motor) lalu jalankan dengan jarak yang pendek (<500 km) kemudian kuras lagi = untuk memastikan oli yang lama sudah tidak ada lagi *1 botol
3. Memasukkan oli baru yang akan digunakan. *1 botol
Setidaknya membutuhkan 3 botol untuk melakukan proses tersebut... *ya lumayanlah daripada ntar lumanyun*
#Tambahan
kalau memungkinkan ganti filter oli dengan yang baru.. jika susah bisa dibersikan filternya
sudah paham kan sekarang? jadi berganti ganti oli bisa saja asalkan dengan pengetahuan teknik yang benar.. silahkan dicoba
yuk gasgasblarr
Salam,
Bang Sat
Sumur :
http://motormobile.net/more.php?id=715
otomotif.news.viva.co.id/news/read/684748-sering-gonta-ganti-merek-oli-mesin-adakah-efeknya
https://www.kaskus.co.id/thread/517e6877db9248f72800000c/jenis-jenis-oli-gan--kita-wajib-tau/
Komentar
Posting Komentar